UNTUK MEREKA YANG KUBENCI
by: M. Irwan Aprialdy
Andai kata Tuhan memberiku kekuatan
Yang kumau hanyalah membunuh mereka
Andai kata tiada surga dan neraka
Yang kuingin hanyalah menusuk mereka
Dengan pisau yang tercipta dari besi panas di hatiku
Tiadakah tempat aman di dunia ini bagiku?
Tempat yang aman dari rasa benci dan kemunafikan
Tiadakah kandang besi yang berhasil mengurungnya?
Mengurung setiap getir dan sakit hati yang kalian ciptakan
Untuk kalian ketahui!
Hatiku ialah sebuah samudera terdalam
Hatiku ialah sebuah gunung berapi
Hatiku ialah sebuah bumi yang kalian pijak
Dimana, ketika kalian mengusiknya ia siap mencipta sebuah bencana
Aku tidak menangis, Aku tidak menangis!
Tapi, hatiku teriris dan berdarah
Kemudian kalian bubuhi dengan garam
Yang menjadikannya perih
Tapi aku tidak menangis!
Aku hanya menghancur dan mencabik
Bagai harimau yang kelaparan
Aku hanya melolong dan menatap bulan
Bagai serigala di tengah bulan sedang menampakkan keanggunannya
Temanku berkata:
Jangan jadi pengecut
Jangan jadi anak kecil!
Tapi aku hanyalah meringkuk
Memegang pisau yang panas membara
Siap menikam bagai orang gila tak berakal
Itulah diriku!
Itulah hatiku!
Itulah duniaku yang getir!
Itulah sebuah kehidupan yang telah kalian usik!
Sebuah kehidupan yang telah kalian usik
Dengan seribu satu macam kebencian yang sempurna yang kalian cipta untukku
Aku hanyalah ingin menjadi seperti apa yang aku amu
Aku hanyalah ingin menikmati hidup yang aku jalani
Aku hanyalah ingin menjadi diriku sendiri
Tapi mereka?
Mereka ikut campur dengan segala macam kepalsuan
Yang mereka bawa kepadaku
Untuk menyempurnakan dunia yang mereka pikir rapuh
Berhentilah bertingkah
Berhentilah menuai angkara
Itu takkan meruntuhkan tembok hatiku
Itu takkan meruntuhkan dunia yang kumiliki
Itu takkan mengubah jati diriku...
by: M. Irwan Aprialdy
Andai kata Tuhan memberiku kekuatan
Yang kumau hanyalah membunuh mereka
Andai kata tiada surga dan neraka
Yang kuingin hanyalah menusuk mereka
Dengan pisau yang tercipta dari besi panas di hatiku
Tiadakah tempat aman di dunia ini bagiku?
Tempat yang aman dari rasa benci dan kemunafikan
Tiadakah kandang besi yang berhasil mengurungnya?
Mengurung setiap getir dan sakit hati yang kalian ciptakan
Untuk kalian ketahui!
Hatiku ialah sebuah samudera terdalam
Hatiku ialah sebuah gunung berapi
Hatiku ialah sebuah bumi yang kalian pijak
Dimana, ketika kalian mengusiknya ia siap mencipta sebuah bencana
Aku tidak menangis, Aku tidak menangis!
Tapi, hatiku teriris dan berdarah
Kemudian kalian bubuhi dengan garam
Yang menjadikannya perih
Tapi aku tidak menangis!
Aku hanya menghancur dan mencabik
Bagai harimau yang kelaparan
Aku hanya melolong dan menatap bulan
Bagai serigala di tengah bulan sedang menampakkan keanggunannya
Temanku berkata:
Jangan jadi pengecut
Jangan jadi anak kecil!
Tapi aku hanyalah meringkuk
Memegang pisau yang panas membara
Siap menikam bagai orang gila tak berakal
Itulah diriku!
Itulah hatiku!
Itulah duniaku yang getir!
Itulah sebuah kehidupan yang telah kalian usik!
Sebuah kehidupan yang telah kalian usik
Dengan seribu satu macam kebencian yang sempurna yang kalian cipta untukku
Aku hanyalah ingin menjadi seperti apa yang aku amu
Aku hanyalah ingin menikmati hidup yang aku jalani
Aku hanyalah ingin menjadi diriku sendiri
Tapi mereka?
Mereka ikut campur dengan segala macam kepalsuan
Yang mereka bawa kepadaku
Untuk menyempurnakan dunia yang mereka pikir rapuh
Berhentilah bertingkah
Berhentilah menuai angkara
Itu takkan meruntuhkan tembok hatiku
Itu takkan meruntuhkan dunia yang kumiliki
Itu takkan mengubah jati diriku...