Sunday, October 3, 2010

Kuda Liar . . .

Written by : Aprial Chang

Hidup terkekang adalah rintangan yang harus kuhadapi . . .
Dan dengan kearifan jiwa kucoba untuk tenangkan batin . . .
Agar ia tidak mengamuk seperti macan dalam kerangkeng . . .
Dan dalam kurungan ini kucoba gulirkan khayal . . .
Dan kucoba pula hanyutkan inspirasi . . .
Agar hidupku ini lebih berarti dan berwarna . . .

Akan tetapi apabila khayalku melayang terlalu jauh . . .
Menuju rimba barat yang liar disana . . .
Terdapat ketukan batin yang kuat menggetarkan jiwaku . . .

Keras . . .
Kuat . . .
Aku tak dapat menahannya . . .

Hasrat akan kebebasan mengalir deras keseluruh urat nadiku . . .
Dan jantungku pun berdetak secepat laju angin . . .

Cepat . . .
Deras . . .
Aku tak dapat menbendungnya . . .

Semakin kuat ku menahan . . .
Semakin kuat pula hasrat melawan . . .
Lalu disaat kusemakin lemah tuk menahan . . .
Nyanyian batin itu datang dan mengalun keras : . . .

" Aku ingin berlari tanpa takut untuk dikejar " . . .
" Aku ingin bermimpi tanpa takut untuk terbangun " . . .
" Aku ingin bebas tanpa takut untuk di kekang " . . .
" Aku ingin hidup tanpa takut untuk menangis " . . .
" Aku ingin hidup sebebas kuda liar " . . .
" Bertahan hidup sambil menjadi simbol kearifan alam " . . .
" Aku ingin hidup setenang kuda liar " . . .
" Berdiri kokoh sambil mendengarkan angin berbisik akan keagungan langit " . . .
" Aku ingin hidup seindah kuda liar " . . .
" Melihat dunia dari atas bukit yang kokoh " . . .
" Menatap pada kealamian rimba barat yang menawan " . . .
" Merasakan dinginnya percikan air terjun kesejukan " . . .
" Menjalani hidup tanpa takut untuk terikat oleh mata rantai tirani " . . .

Aku ingin hidup sekokoh kuda liar. . .
Tanpa ada komentar pada kebobrokan ego manusia . . .
Hanya berlari mengejar angin diluasnya padang rumput ketenangan . . .

Bebas . . .
Kuat . . .
Tenang . . .