Written by : Aprial Chang
Ada saatnya ku merasa bahagia ...
Dihibur oleh berkah tak ternilai ...
Diambung layaknya raja disinggasana ...
Ada saatnya ku merasa hancur ...
Diluluh lantakan oleh ombak kehidupan ...
Diinjak layaknya buah busuk bercacing ...
Dan ada saatnya pula aku merasa harus kabur ...
Berlari menuju kebebasanku ...
Melepaskan segala rasa gerahku ...
Ya, berlari ...
Pergi jauh ke Barat ...
Mengejar mimpi dan bintang paling bersinar ...
Ya, kabur ...
Meninggalkan luka - luka lamaku ...
Merantau untuk menyembuhkan kegalauan hati ...
Tapi, aku ini bodoh ...
Aku ini bodoh ...
Aku ini masih seumur jagung ...
Buta akan rahasia kehidupan ...
Lumpuh untuk berlari terlalu jauh ...
Kalau sudah begini kemana kuharus berlari ? ...
Kemana kuharus kabur ? ...
Kemana ? ...
Dikala hasrat ku membuncah aku harus membelengunya ...
Dikala aku berkata tak ada yang mendengarkan ...
Dikala mata ku lelah untuk melihat kuharus membukanya lebar -lebar ...
Raga dan jiwaku lelah untuk semua itu ...
Kuingin merasakan ketenangan batinku kembali ...
Kuingin bermimpi dalam tidur lebh lama lagi ...
Kuingin berlari ...
Tapi, kemana ? ...
Kemana kuharus berlari ? ...
Katakan padaku ...
Kemana kuharus berlari ...